Ada 5 aspek
yang diukur dalam Survei Lingkungan Belajar antara lain:
<![if !supportLists]>1. <![endif]>Iklim
keamanan sekolah, terdiri dari:
<![if !supportLists]> <![endif]>keamanan dan kesejahteraan peserta didik
<![if !supportLists]> <![endif]>sikap dan keyakinan guru
<![if !supportLists]> <![endif]>kebijakan dan program sekolah
<![if !supportLists]>2. <![endif]>Iklim
kebhinekaan sekolah, terdiri dari:
<![if !supportLists]> <![endif]>praktik multikultural di kelas
<![if !supportLists]> <![endif]>sikap dan keyakinan guru maupun kepala sekolah
<![if !supportLists]> <![endif]>kebijakan dan program sekolah
<![if !supportLists]>3. <![endif]>Indeks sosial ekonomi, meliputi:
<![if !supportLists]> <![endif]>pendidikan orang tua
<![if !supportLists]> <![endif]>profesi orang tua
<![if !supportLists]> <![endif]>fasilitas belajar di rumah
<![if !supportLists]>4. <![endif]>Kualitas pembelajaran,
terdiri dari:
<![if !supportLists]> <![endif]>manajemen kelas
<![if !supportLists]> <![endif]>dukungan afektif
<![if !supportLists]> <![endif]>aktivitas konektif
<![if !supportLists]>5. <![endif]>Pengembangan guru, meliputi
<![if !supportLists]> <![endif]>refleksi dan pengembangan pembelajaran
<![if !supportLists]> <![endif]>dukungan untuk refleksi guru
contoh soal Survei
Lingkungan Belajar untuk Guru semua jenjang
<![if !supportLists]>1. <![endif]>Untuk membangun lingkungan belajar yang kondusif, sarana fisik yang ada dilingkungan sekolah yang harus diperhatikan yaitu,
<![if !supportLists]> <![endif]>aksesoris dinding kelas untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan
<![if !supportLists]> <![endif]>ruang belajar yang bersih, nyaman dan tertata dengan rapi
<![if !supportLists]> <![endif]>segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran
<![if !supportLists]> <![endif]>ruang kelas dan sarana dan prasarananya, pengudaraan, alat atau media belajar, pencahayaan, pewarnaannya, dan pajangan hingga penataannya
<![if !supportLists]>2. <![endif]>Untuk menumbuhkan minat atau memotivasi
anak dalam melaksanakan kegiatan belajar, lingkungan belajar harus difasilitasi
untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan
anak secara individu.Kondisi atau lingkungan pembelajaran yang kondusif wajib diterapkan untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Lalu, bagaimana cara menciptakan lingkungan yang kondusif?
<![if !supportLists]> <![endif]>Menata
ruang kelas, suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan, mengadakan pembelajaran di luar sekolah terus-menerus
<![if !supportLists]> <![endif]>Menata
ruang kelas, suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan, kerja sama dengan
orang tua untuk pengadaan fasilitas sekolah
<![if !supportLists]> <![endif]>Menata
ruang kelas, suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan, lingkungan luar kelas yang kondusif, komunikasi serta hubungan sosial yang harmonis antara siswa dan guru, menjadi guru yang
menyenangkan, membiarkan siswa berkreasi dan bermain sesuai keinginannya
<![if !supportLists]> <![endif]>Menata
ruang kelas, suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan, lingkungan luar kelas yang kondusif, komunikasi serta hubungan sosial yang harmonis antara siswa dan guru, menjadi guru yang
menyenangkan, membiarkan siswa berkreasi dan bermain sesuai imajinasnya, dan menyepakati aturan bersama
<![if !supportLists]>3. <![endif]>Untuk menciptakan kelas kondusif, guru harus bisa memberikan
aturan yang disepakati oleh
siswa. Sehingga siswa tidak bisa
membuat keributan di kelas yang membuat suasana belajar tidak kondusif karena mereka telah
membuat aturan yang disepakati. Berikut hukuman ringan yang cocok untuk siswa
yang melanggar kesepakatan bersama
<![if !supportLists]> <![endif]>Membersihakan ruangan kelas, mengahafalkan materi pelajaran, dan mengerjakan tugas yang belum diselesaikan
<![if !supportLists]> <![endif]>Berdiri di depan kelas, lari keliling
lapangan, dan membersihkan kamar mandi
<![if !supportLists]> <![endif]>Membayar denda, disuruh keluar kelas, disuruh pulang
<![if !supportLists]> <![endif]>Tidak
perlu ada hukuman fisik
<![if !supportLists]>4. <![endif]>Apa yang dilakukan guru agar siswa tidak takut
merasa salah ketika menjawab pertanyaan atau bertanya kepada
guru.
<![if !supportLists]> <![endif]>Guru
harus bersikap demokratis
<![if !supportLists]> <![endif]>Pembelajaran tidak selalu dinilai dari perolehan angka yang tinggi
<![if !supportLists]> <![endif]>Suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan membuat siswa menjadi
semangat belajar dan pembelajaran akan lebih bermakna
<![if !supportLists]> <![endif]>Memberi kesempatan anak yang pandai dan pemberani
<![if !supportLists]>5. <![endif]>Meskipun siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, namun lingkungan
luar kelas juga berpengaruh pada proses pembelajaran
siswa.Lingkungan luar kelas yang kondusif membuat siswa belajar dengan
baik, namun sebaliknya, jika lingkungan luar tidak kondusif dan terjadi masalah maka konsentrasi siswa akan terganggu.
Bagaiman cara menciptakan lingkungan luar sekolah yang kondusif?
<![if !supportLists]> <![endif]>Kerjasama
yang baik antar pihak yang bersangkutan mulai dari siswa,
guru, kepala sekolah, staff
hingga petugas kebersihan
<![if !supportLists]> <![endif]>Menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai
pihak
<![if !supportLists]> <![endif]>Lingkungan sekolah juga menjadi acuan penilaian
kualitas sekolah, sehingga harus dijaga dengan baik
<![if !supportLists]> <![endif]>Mencari donatur sebanyak-banyaknya untuk melengkapi fasilitas di sekolah
<![if !supportLists]>6. <![endif]>Salah
satu cara membuat lingkungan belajar yang kondusif adalah membiarkan siswa berkreasi sesuai imajinasinya. Apa yang dilakukan guru agar siswa merasa senang
dan semangat untuk berkreasi?
<![if !supportLists]> <![endif]>Guru
bertindak sebagai fasilitator, mediator, motivator dan katalisator
yang mendukung pembelajaran
siswa
<![if !supportLists]> <![endif]>Guru
tidak boleh bersifat otoriter dan menguasai pembelajaran, tetapi guru harus berani memberikan kesempatan kedua untuk siswa terus
berkereasi
<![if !supportLists]> <![endif]>Guru
harus memberikan apresiasi kepada siswa yang telah berkreasi
<![if !supportLists]> <![endif]>Guru
memberikan penilaian secara terbuka
<![if !supportLists]>7. <![endif]>Penataan ruang kelas merupakan lingkungan utama untuk menciptakan kegiatan belajar dan mengajar yang menyenangkan. Ruang
belajar yang bersih, nyaman dan terata dengan dengan rapi
akan mendukung pembelajaran lebih baik. Menata ruang kelas merupakan tugas bersama antara
siswa dengan wali kelas yang bersangkutan. Pihak sekolah juga bisa berkontribusi untuk penataan ruang kelas yang kondusif. Berikut contoh kegiatan yang dapat dilakukan pihak sekolah.
<![if !supportLists]> <![endif]>Mengadakan lomba kebersihan kelas secara berkala
<![if !supportLists]> <![endif]>Melengkapi sarana prasarana di kelas
<![if !supportLists]> <![endif]>Memotivasi anak untuk menciptakan ruangan kelas yang bersih, rapi dan nyaman
<![if !supportLists]> <![endif]>Mengadakan kerja bakti setiap hari
Jumat di lingkungan sekolah
<![if !supportLists]>8. <![endif]>Menata
ruang kelas bukan hanya menjajarkan
kursi dan meja dengan teratur, melainkan melengkapinya dengan administrasi kelas. Conntoh administrasi kelas diantaranya:
<![if !supportLists]> <![endif]>denah tempat duduk, jadwal pelajaran, struktur kelas, dan daftar piket
<![if !supportLists]> <![endif]>aksesoris dinding kelas untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan
<![if !supportLists]> <![endif]>lukisan hasil siswa
atau kalimat positif yang memotivasi belajar siswa
<![if !supportLists]> <![endif]>kalender, jam dinding, alat kebersihan